Di Bandung, Taman Jadi Tempat Kumpul PSK
TERNYATA tidak hanya Taman Fotografi atau Taman Cempaka saja yang telah disalahgunakan beberapa pengunjung menjadi tempat mesum, karena taman lainnya yang sudah dibenahi seperti taman eks SPBU yang berada di Jalan Ahmad Yani-Riau juga dipakai untuk tempat berkumpulnya pekerja seks komersial (PSK). Taman ini sudah lama menjadi tempat PSK.
Hal itu dikemukakan Ketua RW 08, Kelurahan Merdeka, Kecamaan Sumur Bandung, Paul Lawendatu (71 tahun). Paul pernah menemukan rombongan satpam berkumpul di taman tersebut. Lalu, ketika ditanya sedang apa, mereka menjawab sedang mengusir PSK yang sedang mangkal. "Kalau sendirian, satpam enggak berani karena ada germonya yang preman. Jadi, satpam beramai-ramai mengusir bersama satpam lain," tuturnya.
Para PSK itu mulai berkumpul di taman sekitar pukul 21.00 wib. Biasanya ada sekitar enam PSK dengan pakaian seksi dan dandanan menor. Kondisi ini meresahkan warga. Paul pun pernah melaporkan keberadaan PSK itu ke polsek. Namun laporannya itu baru ditanggapi saat forum antara kecamatan dan polsek digelar.
Keberadaan PSK ini juga diakui Ketua RT 1 RW 8, Titi (52 tahun). Titi pernah bertemu dengan salah satu PSK. "Sekitar pukul 02.00 wib, ada wanita dengan dandan lengkap, saya tanya ngapain di taman. Terus, dia jawab pulang kerja. Ya masa jam 2 pagi pulang kerja malah nongkrong di taman sendirian," tutur Titi.
Pemerintah Kota Bandung Menjawab
Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, Arief Prsetya, mengaku bahwa dirinya telah menerima adanya laporan tentang taman yang telah digunakan untuk tempat kumpul PSK tersebut. Ke depan, akan ada tata tertib taman yang dikeluarkan dinasnya. Tata tertib ini akan ditempel di taman-taman.
Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan pembenahan dan penataan kembali taman yang dilakukan Pemkot Bandung sebenarnya bertujuan positif. Oded juga mengaku sudah menerima laporan tentang taman yang telah digunakan untuk hal-hal negatif itu melalui pesan singkat dan media sosial. "Surabaya menata taman dan menempatkan 2 penjaga per 200 meter. Ini akan dikaji. Kami pun harus sabar membimbing masyarakat yang tingkat kesadarannya masih rendah," kata Oded.
@ @ @
Arie C Meliala/Bella Sepri Nika, H.U. "Pikiran Rakyat", JOY DEDICATION Blog | 26/Feb/2014(4)-Daraoraura
Tidak ada komentar