ORANG-ORANG yang sudah terbiasa menulis, khususnya menulis di blog, mereka umumnya akan mengatakan bahwa menulis itu adalah aktivitas yang mengasyikkan. Sebab, dengan menulis, seseorang bisa meluapkan apa yang ada di isi pikirannya seperti ide, gagasan, opini, dan sebagainya. Selain itu, menulis juga bisa dijadikan alat bantu bagi seseorang untuk mengungkapkan suasana hatinya, baik itu perihal kegelisahan, kebahagiaan, ataupun hal lainnya yang berkenaan dengan isi perasaannya.
Bagaimana menurut pandangan Anda? Apakah Anda juga merasakan demikian?
Jujur saja, kendati saya seseorang yang hobi menulis, namun faktanya saya jarang menulis di sini (di blog). Akan tetapi, saya tentu mengiyakan apa pendapat mereka di atas. Karena memang benar, sepengalaman saya, dengan menulis, saya dapat mengkomunikasikan isi pikiran dan perasaan saya kepada siapa pun (baca: pembaca; pengunjung blog saya ini). Terlepas dari siapa yang menjadi pembacanya, apakah orang lain atau justru diri saya sendiri, hal itu bukan persoalan serius bagi saya. Sebab, yang terpenting bagi saya adalah: saya harus tetap bisa menuliskan apa yang hendak saya ungkapkan melalui sebuah tulisan.
Bagaimana Tips Menulis?
Wah, ini sebetulnya [mohon maaf] merupakan pertanyaan konyol bila Anda mengajukannya kepada saya. Lho, kenapa dibilang konyol? Begini. Coba Anda tanyakan pada diri Anda sendiri, bagaimana bisa saya memberikan tips tentang menulis seperti yang Anda minta itu jika saya sendiri sebagai pihak yang ditanyai pada kenyataannya toh sangat jarang menulis di sini. Betul? Dengan kata lain, mana bisa saya dipercaya untuk dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada Anda untuk mengajak berbudaya menulis jika saya sendiri malah ketahuan jarang menulis. Betul?
Jadi, Tulisan Ini Maksudnya Apa?
Nah, ini dia pertanyaan yang saya suka. Pertanyaan inilah yang sepatutnya Anda ajukan kepada saya, hahaha. Oke, karena saya anggap ini merupakan pertanyaan yang patut, maka saya akan jawab langsung pertanyaan ini sekarang juga. Namun, saya mohon dengan sangat, agar Anda dapat menyimak jawaban saya di bawah ini dengan serius, teliti, dan penuh konsentrasi. =P
Tahukah Anda, ketika Anda membaca tulisan saya yang saya kasih judul "Apakah Menulis Itu Mudah?" ini sebenarnya tanpa Anda sadari diri Anda telah terhipnosis oleh tulisan saya ini? Ya, Anda sedang terhipnosis! Buktinya, tanpa Anda sadari, tulisan yang sedang Anda baca ini sebenarnya secara tidak langsung sedang menyodorkan sebuah bukti nyata kepada Anda bahwa untuk menulis sebuah artikel itu adalah sesuatu yang mudah. Singkatnya, saya ingin menyampaikan pesan tersirat (implisit) kepada Anda bahwa tulisan sederhana semacam ini pun ternyata begitu mudah saya tuliskan di sini.
Pula, tahukah Anda, jika dalam menulis artikel semacam ini saya hanya cukup bermodalkan nekat saja? Ya, nekat saja. Kok bisa? Ya, bisa. Sebab, gagasan-gagasan yang terlintas di kepala saya ini dengan spontannya langsung saya tuliskan di sini secara apa adanya, tanpa perlu diawali proses berpikir yang rumit, apalagi memilah-milah diksi terlebih dulu. Itu karena tak lain, tulisan saya ini memang dibuat secara dadakan alias spontan, tanpa bertujuan untuk membidik SEO atau ambisi-ambisi lainnya yang mungkin saja hal ini dilakukan oleh sebagian penulis lain.
Jadi, pada intinya, artikel yang sedang Anda baca ini sebenarnya hanya ingin memuat pesan sederhana namun tersembunyi kepada Anda bahwa: "Faktanya, menulis itu adalah mudah."
Nah, cukup segitu saja jawaban dari saya.
Sekarang, izinkan saya untuk bertanya kepada Anda:
Apakah kini Anda sudah bisa memahami maksud dari tulisan saya ini? Hahaha..
SALAM MENULIS! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar