Header Ads

Iklim Politik yang Jahat, Memuakkan, Terkutuk!

Iklim Politik yang Jahat, Memuakkan, Terkutuk!

Ilustrasi
(sumber gambar: elsam.or.id)

HAL paling membosankan sekaligus memuakkan dalam 5 tahun terakhir ini bagi saya adalah soal konflik antara kubu Jokowi kontra kubu Prabowo, mulai dari kalangan elite hingga grassroot (warga sipil). Keduanya nyaris setiap hari saling bermusuhan, saling memaki, saling mencitrabaikkan idolanya masing-masing sekaligus mencitraburukkan idola kubu sang lawan. Medan tempur mereka: media sosial.

Di saat yang sama, budi pekerti luhur yang berbasiskan nilai-nilai etika, adab, atau moral---yang sebelum-sebelumnya demikian mendarah daging---kali ini semakin memarginalisasi (atau sengaja dimarginalisasikan?). Tergerus dekadensi! Kemunduran! Semoga ia tak membangkai!

Demi sang idola agar juara, segala cara diaksikan kendati harus menebas moralitas sebagai makhluk sosial. Contoh, pihak yang sejatinya memiliki hak asasi untuk melakukan purifikasi (memurnikan) ajaran agamanya saja sampai distempel radikal, intoleran, tidak NKRI. Sedangkan mereka yang sejatinya "tidak Pancasilais sejati" seperti yang acap berverbal kotor, kasar, vandal dan juga sering memecah belah warga, malah adem-adem bae. Stigmatisasi dan framing macam apa ini?

Sudah cukup bagiku. Siapa pun yang bertindak sebagai penjilat di negeri ini, mereka patut menyandang predikat sebagai pengkhianat negeri! Dan sejahat-jahatnya pengkhianat adalah mereka yang merongrong dari dalam! Termasuk, mereka yang selama ini berada dalam barisan produsen hoax dan mereka yang kerap menjual diri di pusaran kekuasaan!

Your Treachery Will Die With You! —DYING FETUS

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.