Header Ads

Imbas UMK 2013: Perusahaan Garmen Hengkang!

50 Perusahaan Garmen Jawa Barat Akan Hengkang ke Jawa Tengah

IMBAS KENAIKAN Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) untuk tahun 2013 ternyata membawa dampak pada sekitar 50 perusahaan garmen yang selama ini beroperasi di Jawa Barat (Jabar). Alasannya, kenaikan nilai UMK tahun 2013 di Jawa Barat dinilai terlalu tinggi. "Garmen yang akan relokasi adalah dari daerah yang UMK-nya tinggi seperti dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Purwakarta," ujar Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudradjat.

Menurut Ade, perusahaan-perusahaan garmen asal Jabar tersebut umumnya akan memilih Boyolali, Sragen, Ungaran, dan beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah (Jateng) yang memiliki UMK jauh lebih rendah dibandingkan dengan domisili pabrik mereka di Jabar sekarang. "Bagaimana tidak, di Jabar UMK-nya Rp 2,1 juta (Kota Bekasi) sedangkan di Jateng Rp 900.000, dengan memiliki 10.000 pekerja, artinya sudah tekor Rp 1,1 miliar per bulan. Jika dikalikan 12 bulan, tentunya akan jauh lebih murah membeli tanah di Jateng," kata Ade kepada Harian Umum "Pikiran Rakyat", Selasa (11/12/2012). Jadi, secara perhitungan usaha, akan jauh lebih menguntungkan jika melakukan relokasi (perpindahan tempat usaha) dari Jabar ke Jateng.

Selain alasan hitung-hitungan ekonomi, para pengusaha juga menilai bahwa di Jawa Tengah lebih rendah gejolak politiknya dibandingkan dengan Jawa Barat. Di samping itu, Jawa Tengah juga memiliki semacam pusat pelatihan khusus untuk pekerja garmen yang berada di Semarang. Lulusan dari lembaga tersebut bisa langsung diserap oleh industri garmen. Oleh karena itu, sekalipun setiap bulannya bisa menghasilkan 1.200 pekerja, lulusan dari lembaga tersebut sudah habis dipesan hingga akhir 2013 nanti.

@@@


A-135 H.U. "Pikiran Rakyat", JOY DEDICATION Blog | 12/12/12(23)-Daraoraura

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.