Header Ads

Jodie Batal Jadi Kapolda Jabar (Oktober 2012)

Keputusan Pengangkatan Brigadir Jenderal Jodie Rooseto menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Kapolda Jabar) akhirnya diralat (dibatalkan) secara mendadak. Pengubahan keputusan tersebut tertuang pada ST/2161/X/2012 REF Kep/645/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012 dan terjadi sehari sebelum pelantikannya yang sedianya dijadwalkan pada Rabu (30/10/2012). Jodie selanjutnya akan menduduki posisi sebagai Kepala Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Kasetukpa Lemdikpol).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa Brigjen Jodie Rooseto akan menduduki kursi jabatan sebagai Kapolda Jabar, menggantikan Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno yang akan menjabat Kapolda Metro Jaya. Keputusan awal tentang pergantian pucuk pimpinan Kepolisian Daerah Jawa Barat ini berdasarkan telegram bernomor ST/2139/IX/2012 Kep Kapolri bernomor 640/X/2012 tertanggal 26 Oktober 2012. Beritanya bisa Anda baca di sini: Pergantian Jabatan Kapolda Jawa Barat (Oktober 2012).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengonfirmasi terjadinya rotasi itu. Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jabar, Komisaris Besar Martinus Sitompul, pada Selasa mengatakan, perubahan itu merupakan kebijakan pemimpin Polri melalui Dewan Jabatan dan Kepangkatan TInggi (Wanjakti) Polri.

Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengatakan bahwa pembatalan pengangkatan Brigjen Jodie Rooseto ini terkait dengan kasus di Lampung. "Yang bersangkutan (Jodie) harus bertanggung jawab menyelesaikan penanganan kasus yang terjadi di Lampung selatan," ujar Nanan tanpa menyebut keterangan detail, saat dihubungi Harian Umum "Pikiran Rakyat" pada Selasa malam (30/10).

Lantas, siapa yang kini akan menjabat Kapolda Jabar?

Kursi Kapolda Jabar pada akhirnya dipercayakan kepada Brigadir Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya. Tubagus adalah Kapolda Sulawesi Tenggara. Posisi yang ditinggalkan Tubagus nantinya akan diisi oleh Brigadir Jenderal Ngadiono yang saat ini menempati posisi sebagai Kasetukpa Lemdikpol.

Brigjen Jodie Rooseto Batal Jadi Kapolda Jabar (Oktober 2012)

Brigadir Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya
(sumber foto: antarasultra.com)

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jabar, Komisaris Besar Martinus Sitompul, menginformasikan bahwa serah terima jabatan di Mabes Polri akan dilaksanakan pada Rabu (31/10/2012) dan di Markas Polda Jabar pada Kamis (1/11/2012).

Kontroversi Pengangkatan Brigadir Jenderal Jodie Rooseto

Perpindahan Jodie Rooseto dari Kapolda Lampung menjadi Kapolda Jawa Barat termasuk yang menuai kritik paling keras. Pelantikan Jodie diimbau untuk dibatalkan seiring banyaknya korban jiwa dalam bentrokan di Lampung selatan. "Dalam beberapa waktu terakhir ini, keamanan wilayah Lampung tercederai oleh bentrokan berdarah sejak meletusnya peristiwa Mesuji, dan terakhir bentrokan berdarah di Lampung selatan yang sampai detik ini masih memanas dan meluas," ujar Ketua Setara Institute, Hendardi, di Jakarta, Selasa (30/10/2012).

Hendardi menambahkan, di samping bentrokan antarwarga yang sering dipicu oleh hal-hal sepele yang seharusnya dapat diantisipasi oleh aparat kepolisian, tingginya angka kriminalitas seperti pembegalan motor merupakan salah satu yang ikut menjadi andil pemicu bentrokan antarwarga. Oleh karena itu, DPR harus memanggil Kapolri untuk menjelaskan pengangkatan Jodie yang dalam penilaian Hendardi gagal menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Lampung. Penjelasan kepada publik perlu dilakukan kendati pengangkatan kapolda merupakan hak prerogatif Kapolri. "Kami meminta DPR RI memanggil Kapolri," ucap Hendardi. Dirinya menambahkan bahwa pengangkatan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda Lampung oleh Kapolri tidak memiliki kriteria yang jelas dan terukur.

Penilaian yang senada juga dilontarkan oleh Neta S Pane selaku Ketua Presidium Indonesia Police Watch. Dirinya menilai, "Kapolda Lampung dan jajarannya telah gagal melaksanakan tugasnya di Lampung sehingga bentrokan melebar dan menambah korban jiwa." Selain itu Neta juga menuturkan, kelemahan penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat di Lampung tentu akan berdampak terhadap kinerjanya ketika menjadi Kapolda Jabar seandainya pengangkatan tersebut diteruskan. Apalagi Jawa Barat dalam waktu dekat akan melangsungkan pemilihan gubernur.

Di samping itu, masih menurut Neta, IPW menilai prestasi Brigadir Jenderal Jodie sebenarnya biasa-biasa saja. Seharusnya Kapolda di Jawa, terutama di Jawa Barat, merupakan perwira tinggi berpangkat bintang dua atau bintang satu senior yang sudah pernah menjadi Kapolda di Pulau Jawa seperti di Banten atau Yogyakarta.

@@@


A-194/A-195 H.U. "Pikiran Rakyat", JOY DEDICATION Blog | 31/10/2012(1+12)-Daraoraura

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.